The Past for The Future
Suasana ramai orang dan suara bising dari percakapan para peserta yang datang hari ini. Lumayan banyak peserta yang hadir dalam lomba ini, membuat Gio sedikit tidak percaya diri dengan kemampuannya.
“Are you nervous?” Tanya Devian setelah melihat raut muka Gio yang sudah dipenuhi oleh ketegangan.
“Dikit”
“Kan udah pernah ikutan lomba”
“Kimia, but not fisika. Olimpiade fisika tuh hal yang paling gw tunggu-tunggu banget selama belajar di SMA”
“Kenapa gitu?”
“Bapak gw pilot dan dia suka banget sama fisika. Waktu kecil dia selalu ngasih tau hal berbau fisika, walaupun gw ga tau itu apa dulu. Tapi pas kelas 10, dia hilang pergi sama pesawat kebanggaannya” Jawab Gio bercerita
“Pesawatnya hilang. Radar terakhir ga ditemuin ada dimana. Alhasil pencarian pun ga pernah selesai. Jadi, ya gitu. Makanya gw pengen banget bisa punya sertifikat fisika”
“Sorry, harusnya gw ga nanya”
“Haha it's okay. Emang gw yang mau cerita aja”
“Selamat pagi, kepada para peserta dimohon untuk masuk ke dalam ruangan yang sudah disediakan. Tidak diperkenankan membawa alat lain, selain alat tulis. Mohon untuk masuk segera”
Terdengar suara pemberitahuan bagi para peserta. Tanda perlombaan akan segera dimulai.
“Let's go. Don't be nervous. I'll bring that certificate just for you” Ucap Devian memberikan sedikit semangat untuk mengurangi ketegangan yang dimiliki Gio.
“Ga bisa janji, tapi ayo berjuang bareng” Lanjutnya
Mendengar perkataan semangat dari Devian, membuat percaya diri Gio pulih kembali. Senyuman mulai terukir di bibir Gio. Ketegangannya seketika menghilang. Mereka pun langsung masuk ke ruangan tempat perlombaan itu diadakan.