Nothing to worry about
“Sorry” Ucap Gio berbisik sambil mendekatkan dirinya ke indra pendengar milik Devian. Matanya Gio asingkan ke ujung sudut ruangan, tak berani menatap Devian karna rasa bersalah dan malu atas peristiwa yang baru saja terjadi.
“Sorry for what?”
“Karna udah foto lu diem-diem trus gw masukin ke Twitter tanpa persetujuan lu. Karna gw salah akun jadi berdampak juga ke lu” Jelas Gio.
“About the rumor? It's okay. Nanti juga reda sendiri. Emang kadang suka gitu, mereka terbiasa sama cerita di wattpad. Jadi suka mandang ketua dan wakil ketuanya pasti ada apa-apa. Padahal niat kita cuma mau belajar. Semua emang ga bisa dipandang cuma dari satu perfektif aja, ya kan?”
“Iya, lu bener. Pikiran orang pinter emang beda”
“Biasa aja. Yaudah yuk lanjut belajar aja, yang tadi ga usah dipikirin”
“Oke”
Gio sedikit terharu dengan jawaban yang dituturkan oleh Devian. Bagaimana Devian tidak memfokuskan dirinya ke hal-hal yang menurutnya tidak penting. Benar katanya, nanti juga reda sendiri.