Meet you

Mobil Gio sudah terparkir rapih di depan rumah berpagar hitam tinggi punya si pemilik rumah. Benar, Gio datang ke alamat rumah Devian yang Haikal kasih. Semoga Haikal benar-benar memberinya alamat rumah asli, bukan palsu untuk mengerjai dirinya.

Gio memencet tombol bel yang tampak berada di tembok samping pagar itu berdiri.

Tingnung....

Suara bunyi bel, memandu seseorang untuk pergi keluar melihat siapa tamu yang akan datang. Sama seperti yang dilakukan si pemilik rumah didepan Gio ini. Pintu gerbang hitam itu perlahan mulai terbuka. Menampakkan Devian yang masih dengan baju seragam bekas pulang sekolah tadi.

Melihat siapa yang datang, Devian sempat kaget dibuatnya. Tak menyangka tamu yang datang itu adalah Gio, partner olimpiade-nya.

“Lu tau darimana rumah gw?” Tanya Devian dengan ketus

“Haikal”

“Trus lu mau ngapain?”

“Nanya soal. Besok udah dibahas. Gw bingung mau nanya siapa”

“Kan udah gw bilang tanya tutor hadi, kenapa sampai kesini?”

Gio hanya diam. Enggan memberikan alasan mengapa dia memutuskan untuk datang ke rumah Devian, bukan bertanya kepada tutor mereka terlebih dahulu.

“Padahal tutor hadi sendiri yang bilang kalo bingung bisa tanya dia” Lanjut Devian, karna tak mendengar jawaban dari si lawan bicara.

“Awalnya mau nanya ke tutor hadi, tapi ga enak. Takut lu bilangin ke dia kalo gw ga mau diajarin sama lu”

“Gw ga bakalan se-childish itu kali”

“Iyaudah pokoknya gw mau minta maaf, gw ngaku salah. Jadi, ajarin gw ya? Please”

“Lu rese, tapi gw maafin. Mau nanya soal kan? Di dalem aja”

Gio pun menyetujui untuk masuk ke rumah Devian dan belajar dengannya. Walaupun hanya bermodal baju hitam lengan pendek ditambah celana jeans biru kesukannya, tanpa membawa peralatan tulis yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal itu.